Home » , » Teks Anak SD/SMP yang Menghebohkan di Internet

Teks Anak SD/SMP yang Menghebohkan di Internet

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Monday, December 16, 2013 | 5:49 PM

Setelah kemarin bertukar cerita mengenai Kepolosan Anak SD dalam Menjawab Soal, kini saya mengorek kembali kasus buku-buku teks anak SD dan SMP yang bikin heboh di internet. Kasus buku-buku teks itu cukup menghebohkan karena isinya oleh masyarakat dinilai bertentangan dengan norma maupun tidak layak diperuntukkan untuk anak.

1. Cerita Dewasa: LKS Istri Simpanan Bang Maman Kali Pasir

Cerita Bang Maman Kali Pasir
Cerita Bang Maman Kali Pasir
April 2012, kisah 'Bang Maman dari Kali Pasir' yang termuat dalam buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Ceria (Cermat Siswa Aktif) kelas 2 SD membuat terkejut para orangtua murid SD Angkasa IX, Jakarta Timur. Kasus ini hampir bersamaan dengan ditemukannya kisah Si Angkri dengan goloknya yang juga tak kalah meresahkan para orangtua. Kisah Si Maman tersebut menceritakan tentang tema yang membuat saya sendiri pusing saat membacanya. Menurut saya, kisah ini terlalu kompleks untuk sebuah cerita pendek. Bayangkan, 276 kata untuk mencakup permasalahan sebagai berikut: perkawinan paksa, warisan, kesetiaan, perubahan nasib, istri simpanan, intriks, kekecewaan, perceraian, penyamaran, perampokan, penipuan, buronan, kehancuran keluarga. Saya sendiri salut pada pengarang cerita Bang Maman ini, sungguh sangat imajinatif. :D

Sama dengan para orangtua murid, saya sendiri keberatan jika kisah ini disampaikan ke anak SD. Menurut saya cerpen ini kategori 25 tahun ke atas. Entah pihak mana yang harus bertanggung jawab, yang jelas munculnya cerpen ini menunjukkan ketidakmampuan dalam memilih bacaan yang tepat bagi siswa. :(

2. Vulgar: LKS Berisi Pelecehan Seksual, Pengenalan Organ Reproduksi, dan Hubungan Seks di Luar Nikah

Pada September 2012, di Batam ditemukan LKS Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan kelas 5 SD semester 1 yang menghebohkan, sebab merinci anatomi manusia (termasuk organ seksual), pengenalan kebersihan alat reproduksi, pengenalan pelecehan seksual dan cara menjaga diri dari hal tersebut, pengenalan membedakan hubungan seksual di luar nikah.

LKS Penjaskes dan Olah Raga kelas 5 SD Vulgar
LKS Penjaskes dan Olah Raga Vulgar (Foto: Topikutama.com)
Di kabupaten Cianjur, LKS ini ditemukan di SD Sodong, kecamatan Cikalongkulon. LKS yang merupakan buku bantuan dari pemerintah pusat itu telah beredar lama di Kabupaten Cianjur. Setiap SD di Kabupaten Cianjur mendapatkan bantuan 60 eksemplar LKS ini.

Beberapa hari kemudian, orang tua murid  SDN 025 Balikpapan Selatan dan SD Negeri 020 Balikpapan Barat, Kota Balikpapan juga geger menemukan isi serupa di LKS anaknya. Hingga akhir November 2013, LKS berisi hal yang sama masih ditemukan di SDN 2 Kampung Melayu, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

Karena isinya dianggap vulgar untuk anak SD, sebagian daerah memutuskan menghilangkan konten yang sebenarnya dimaksudkan untuk pembelajaran seks tersebut. Daerah lain menarik LKS tersebut dari peredaran.

3. Porno: LKS dengan Ilustrasi Artis Film Porno

LKS Ilustrasi Artis Miyabi
LKS Miyabi (Foto: Surabaya Post)
Berita beredarnya sebuah LKS bagi siswa SMP yang memajang artis porno menggegerkan internet pada September 2012 lalu. LKS Bahasa Inggris the Bell untuk kelas IX SMP kali pertama ditemukan di SMP Islam Brawijaya, Kota Mojokerto. Foto Miyabi ada di halaman 36. Berita cepat beredar. Dan ternyata di Kabupaten Mojokerto tepatnya di SMP Negeri 1 Sooko pun ditemukan beredar juga LKS yang serupa. Foto Miyabi terdapat di halaman 33. Rupanya LKS bergambar Miyabi tersebut sudah beredar di kurang lebih 29 SMP negeri se-Kabupaten Mojokerto. 

Yang menarik, tujuan penerbitan buku LKS bergambar artis porno ini adalah untuk membantu siswa belajar dengan paradigma (pola pikir) baru, yaitu cooperative learning, active learning, dan mandiri. Tujuan tersebut terdapat pada kata pengantarnya. Disebutkan pula, cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa berpikir kritis (critical thinking) dan mencari informasi sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya. 

Dalam berpikir kritis, contoh tidak perlu baik. Bila perlu, contoh buruk pun dapat diberikan untuk dikritisi oleh siswa. Yang menjadi masalah adalah ketika siswa mencari di Google mengenai gambar siapa itu dengan fasilitas penelusuran gambar, kemungkinan mereka akan menemukan gambar-gambar vulgar Miyabi yang lain.

Detail Isi LKS Miyabi 

Isi yang bermasalah pada Bab 2: Could You Report It? khususnya di Task 6. Pada contohnya, terdapat gambar hamster yang di sebelahnya terdapat dialog sebagai berikut:

X: Do you know this animal
Y: Yes, it is a hamster?
X: What do you think about it
Y: How beautiful it is

Pada versi lain, contoh dialognya tertulis sebagai berikut:

X: Do you this animal (tanpa kata know)
Y: Yes, it is a hamster?
X: What do you think about it
Y: How beautiful it is 

Dari contoh tersebut terlihat tanda bacanya banyak yang keliru, diperparah dengan kurangnya kata know. Maka bisa dikatakan pengerjaan dan kaji ulang LKS ini tidak mendalam. Pada akhirnya, LKS ini pun langsung ditarik dari peredaran. Bahkan, instruksi penarikan tersebut langsung dari Mendikbud.

4. Kasar: Kata Goblok dan Tolol di LKS 

Kata Goblok dan Tolol di LKS SMP
LKS Goblok dan Tolol (Foto: TangselOKE.com)
LKS ini ditemukan oleh orangtua siswa SMP Negeri 17 Kota Tangerang, September 2013. Mereka terkejut membaca dan menemukan kata goblok dan tolol di Lembar kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia milik anaknya, siswa kelas VII.

Detail Isi LKS

Isi yang dipermasalahkan adalah kata "goblok" dan "tolol." Namun, jika dibaca lebih teliti pada gambar di atas, sebenarnya tidak ada yang salah pada kedua kata tersebut (setidaknya menurut saya sendiri). Kedua kata negatif itu memang sesuai konteks bahasan LKS, yaitu menyangkut nilai rasa yang timbul pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata. Kata "goblok" dan "tolol" dicontohkan sebagai kata yang memiliki makna konotasi, makna yang ditambahkan pada kata denotasi "bodoh." Jadi, mempermasalahkan kata ini sebenarnya merupakan contoh yang tepat untuk pembahasan makna denotasi dan makna konotasi yang terdapat pada isi LKS yang dipermasalahkan tersebut. :)

5. Kasar: Buku Siswa Kurikulum 2013

September 2013, buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, yang merupakan Buku Siswa Kurikulum 2013 yang dibagikan secara gratis oleh Kemendikbud meresahkan SMP negeri di Kota Madiun dan Garut. Pada halaman 225, terlampir cerita pendek (Cerpen) berjudul 'Gerhana' karya Muhamad Ali, yang diambil dari buku Kumpulan Cerpen Gerhana karya Muhammad Ali. Jakarta, 1996, Penerbit Pustaka Utama Grafiti. Dalam cerpen tersebut, seorang tokoh polisi diceritakan mengumpat-umpat pelapor yang dia anggap melaporkan masalah sepele.

kata kasar di buku Bahasa Indonesia kelas 7
Ada kata kasar di Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

 Tanggapan Kemendikbud

Wamendikbud Musliar Kasim menegaskan, masyarakat bisa membuang bagian yang meresahkan tersebut, dan tetap melanjutkan pembelajaran tanpa cerpen itu. Membuang bagian yang tak pantas tidak akan berpengaruh pada materi buku, karena cerpen yang memuat kata-kata hardikan di atas berada pada lampiran yang di bawahnya juga telah diberi keterangan: 

Puisi dan cerpen berikut dapat dijadikan bahan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.

Artinya, tambahan saja. Walaupun demikian, Musliar Kasim telah menegaskan akan menarik buku-buku yang meresahkan, dan menghimbau masyarakat agar tidak segan melaporkan ke Kemdikbud jika kembali menemukan teks yang tidak layak. Dengan demikianmasukan dari masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku teks sekolah.

Itulah kasus buku teks siswa SD/SMP yang menghebohkan yang saya kumpulkan. Beberapa kasus bersifat daerah dan telah ditangani pihak berwenang masing-masing daerah. Bagaimanapun juga, kontrol dari orangtua dalam hal ini sangat diperlukan demi menjaga kualitas buku teks pelajaran yang kita inginkan.
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into