Home » , » Lelucon Larangan Merokok saat Main Catur: Strategi Ancaman

Lelucon Larangan Merokok saat Main Catur: Strategi Ancaman

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Friday, April 5, 2013 | 11:12 AM

Aron Nimzowitsch dan Emanuel Lasker dalam Kejuaraan Dunia 1934 (foto: chessbase.com)
Alkisah Emanuel Lasker dan Aron Nimzowitsch sedang bertanding dalam sebuah turnamen. Lasker setuju tidak akan merokok selama bertanding karena Nimzowitch tidak tahan pada asap rokok tembakau. Baru 5 atau 6 langkah, Lasker menarik cerutunya dari bungkus, mengupas ujungnya dengan gigi, dan akhirnya menyelipkannya di bibir. Nimzowitsch langsung bergegas pergi ke wasit dan mengadu: "Lihat, dia merokok". Wasitnya bilang: "Tidak kok, tidak tersulut tuh cerutunya." Maka Nimzowitsch pun menjawab: "Itu benar, tapi dia mengancam akan merokok." Dan seperti yang dipahami oleh bangkotan para pecatur, ancaman itu lebih kuat daripada eksekusinya.

Dr. Emanuel Lasker konsentrasi (Foto The Chess Rebel)
Punchline dari lelucon yang terkenal di kalangan pecatur di atas berhubungan dengan satu strategi prinsip dalam catur, yaitu ancaman. Adalah Karl Eisenbach, sekretaris Masyarakat Catur Vienna, yang mengatakan hal itu: "Die Drohung ist stärker als die Ausführung". (artinya apa coba? hehehe)

Karl Eisenbach yang juga seorang pemikir catur yang menganalisis permainan ini secara mendalam menyampaikan pesan tentang strategi ancaman yang dielaborasi James Mason dalam bukunya, Chess Openings yang terbit di London tahun 1897:
"Ancaman, atau mengancam pertukaran, atau menduduki satu petak penting, seringkali jauh lebih efektif daripada benar-benar mengeksekusinya. Seperti halnya dalam Pembukaan Ruy Lopez, ancaman gajah makan kuda membuat pihak yang bertahan merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, pada saat-saat tertentu, dia wajib memadukan antara apa yang bisa dilakukan (kesempatan) dan apa yang mungkin dilakukan (kemungkinan), dan pada saat yang sama meragukan apa yang akan benar-benar terjadi. Dengan demikian, saat kita menyerang satu perwira, ketika buah kita tidak terbendung menduduki  petak penting yang menguntungkan yang membuat lawan menjadi resah untuk segera mengenyahkannya, ketika itu kita masih bisa mengecek langkah sekarang atau nanti belakangan dengan hasil yang sama, pada saat-saat seperti ini: berhati-hatilah! Kita hendaknya tidak memainkan langkah bagus terlalu cepat. Jika kita melakukannya, hal terburuk bisa saja terdeteksi oleh lawan hingga dia terbebas dari keraguan dan ketakutan pada ancaman kita sehingga pada akhirnya dia bisa bertahan atau melakukan serangan balik dengan tepat. Oleh karena itu, tunggulah dan pikirkan dengan matang, hingga lawan merasa punya harapan, sementara itu dengan perlahan kita melanjutkan pengembangan anak buah, atau mendahulukan hal-hal umum dari posisimu."

Beberapa istilah yang berkaitan dengan ancaman ini adalah strategi menunggu, permainan posisional, dan swinging atau sway.

Pak Heri Darmanto dan kawan-kawan catur punya istilah yang tepat untuk sway ini, yaitu ngemik, yang saya terjemahkan secara kalem mengombang-ambingkan musuh dengan menebar ancaman berpindah-pindah. Ancaman itu kadang dari sayap raja beralih tiba-tiba ke sayap menteri, dan sebagainya, tanpa benar-benar melakukan eksekusi. Tarkower pernah menulis, bahwa dalam turnamen-turnamen besar, strategi ini banyak dipraktikkan dalam permainan dan seringkali strategi ini efektif, terutama ketika lawan kehilangan kewaspadaannya, kebingungan, kehilangan kesabarannya, melakukan serangan terlalu dini dan sembarangan hingga akhirnya berbuat kesalahan.
Bener nggak ya? Saya ngawur saja nerjemahkan. Hehehe. Satu yang ingin saya pesan. Di sini saya tidak merekomendasikan untuk merokok karena menurut saya merokok itu merugikan kesehatan dan membuat kita kecanduan. Dan orang yang kecanduan akan selalu nagih, sama halnya kita kecanduan catur kepinginnya terus main dan cari lawan walau hanya dengan HP seperti Si Andrey Valentine. Hehe. Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Sekian dulu kawan. Salam Gens Una Sumus. :)
Referensi:
www.chesshistory.com

Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into