Home » , , , » Ilmu Kasampurnan: Jurusan di Universitas Kehidupan (Terjemahan Buku Langgar Catatan #8)

Ilmu Kasampurnan: Jurusan di Universitas Kehidupan (Terjemahan Buku Langgar Catatan #8)

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Friday, April 12, 2013 | 9:40 AM

Berikut ini catatan ke-8 Ki Ageng Suryamentaram yang berjudul Unipersitit dalam Buku Langgar yang saya terjemahkan dengan rujukan terjemahan Ki Ragil Lanang dan Ki Muhaji Fikriono.

UNIVERSITAS

Sangat kaget berdebar-debar hati saya,
ketika saya berada di Yogya,
mendengar laporan kejadian
hasil pembicaraannya kakang Cokrodirja.
Bertiga bersama saya dan kakak Prawirawiwara.

Uraiannya adalah tentang peristiwa saat kakang bergadang hingga pagi berdiskusi kami berempat dengan Kyai Hajar Dewantara,
menyebabkan hati saya bagai diterkam harimau salah sasaran,
Lebih-lebih ketika saya sedang mengantuk
lalu digotong ke Kyai Hajar Dewantara

Dibawa menuju Surakarta,
untuk menakut-nakuti Kyai Lurah Kangmas Dipati Mangkunegaran,

Hingga beberapa saat, saya tidak bisa berbicara,
semua yang demikian itu
jika berlanjut berkepanjangan mungkin bisa menyebabkan tidak enaknya pengalaman.

Demikianlah,
karena kakang Cakradirja serta paman Ajar tidak mengerti
kondisi Universitas milik Beliau,
yang baru saja dijabarkan dari Junggring Salaka
oleh para dewa.

Direstui oleh Kyai Lurah dimas Batara Narada,
Dijabarkan terperinci melampaui batas ruang dan waktu,
maka saya ikut campur tangan ingin menjelaskannya  kepada kakang
terkait dengan kondisi Universitas milik Beliau,

karena saya yang dipercaya dan dikukuhkan oleh Dimas Lurah Batara Narada.
diperintahkan mengurus milik Beliau tadi.

Universitas milik Beliau itu berisi pelajaran tentang tiga hal:
    1. Seni (kunst)
    2. Pengetahuan tentang Kesempurnaan (wetenschap of wijsbegeerte)
    3. Agama (religie)
      SEKOLAH SENI tadi,
      Diperlukan untuk mengetahui-melihat KEINDAHAN DIRI SENDIRI.
      (Eigen Schoonheid te bewonderen)

      Di atas pintu gerbang terdapat papan berbunyi begini:
      “tidak ada yang tampan melebihi aku
      Siapa pun orang yang bisa membaca papan itu diperbolehkan sekolah

      Di atas pintu sebelahnya terdapat tulisan begini:
      “akulah Sang Indah Pribadi”
      Para murid yang bisa membaca papan itu berarti sudah lulus,
      boleh keluar dari sekolah lalu mendapatkan gelar diploma yang berbunyi begini:
      hidup itu berlangsung abadi bahagia tidak bisa mati dan celaka”.
      Euwige extase atau samadi.

      SEKOLAH KESEMPURNAAN,
      Untuk mengetahui KEKUASAAN DIRI SENDIRI.
      (Eigen wijsheid te erkennen)

      Mereka yang akan ikut bersekolah harus membawa sertifikat yang berbunyi begini:
      “tidak ada yang mengungguli kecendekiaanku”

      Siswa lulus sekolah jika sudah mampu melantunkan lagu penenang hati berikut:
      “akulah Sang Cendekia Pribadi” (Ik ben de Wijzheid Zelf ).
      Lalu, dirangkul Ki Lurah Dimas Batara Narada.
      Dijadikan guru (hoogleraar=profesor), di dalam UNIVERSITAS milik Beliau,
      diberi gelar diploma yang berbunyi sebagai berikut:
      “manusia hidup itu tenteram selamanya, tidak ada sesuatu yang menyentuhku”
      (niets doet Mij aan).

      SEKOLAH AGAMA itu,
      untuk mengetahui-melihat PENGUASA DIRI SENDIRI.

      Murid yang ingin bersekolah harus membawa sertifikat yang berbunyi sebagai berikut:
      “tidak ada daya yang bisa mengalahkan aku”,

      lulus sekolah apabila sudah
      mengangkang menunggang NANDI SURA, memegang TOMBAK TRISULA, yang
      bisa berucap layaknya manusia:
      “akulah yang maha kuasa pribadi”.

      Kemudian dicabut ruhnya oleh Kyai Lurah Dimas Sang Hyang Jagat Nata,
      untuk melengkapi jumlah 30 dewa”.
      Lalu diberi mahkota kedewataan dengan tulisan berbunyi demikian:
      “manusia ini boleh dan bisa menuruti apa pun kemauannya, tidak ada yang menghalang-halangi”.

      Di atas adalah
      ringkasan kondisi Universitas milik Beliau,
      manusia yang belum mengetahui-melihat Universitas milik Beliau tadi tentunya belum benar-benar paham.

      Meskipun demikian
      sering juga pandangan (verhouding) kakang Cokrodirja dan paman Ajar dan Taman Siswa miliknya tidak bertentangan,

      adapun klarifikasi pada paman AJAR
      apa yang telah disampaikan di atas, saya percaya Kakanda,
      supaya paman Ajar tidak lagi heboh.

      Karena saat saya bekelana di jagad ini,
      melihat-mengetahui semburat sinar darmabrata, cahaya satria petapa,
      setelah saya dekati, ternyata paman Ajar sendiri.

      Batara Guru atau Sang Hyang Jagad Nata mengendarai Lembu Nandini dan memegang trisula (Foto: Pitoyo.com)
      Lalu saya mintakan pusaka pulanggeni kepada Kyai Lurah Dimas Batara Narada,
      sudah dikabulkan,
      tetapi berpesan bahwa pusaka itu akan diberikan,
      kelak saat paman Ajar menikah dengan Dewi Supraba di kahyangan tempat para dewa.

      Sementara ini, setiap hari Dewi Supraba selalu dilulur oleh para Bidadari
      semoga paman Ajar rajin luluran juga,
      jangan sampai kecewa kalah bersinar dari pasangannya.

      Ada pun mereka yang akan menghantarkan pengantin saat ini baru saya gembleng,
      agar memiliki siku laksana palu, otot kawat, tulang baja, jari-jari gunting.

      Karena sekarang ini Prabu Pracona juga melamar Dewi Supraba,
      bahkan sedang menghadang di tengah jalan menuju kahyangan,
      membawa senjata andalan ditya sekipu.

      adinda (rayinta),
      Abdi dalem juru kunci Universitas milik Beliau,
      Merangkap tukang basuh dan pengangguran.
      Daftar Istilah
       
      Perslah : uraian atau keterangan tentang peristiwa (hal, perkara, rapat, dsb.), laporan
      Bahureksa : menjaga untuk mengurusi, menguasai, memelihara, dan melindungi
      kunst  : seni, kesenian
      wetenschap : sains, ilmu pengetahuan
      wijsbegeerte : filsafat
      Eigen Schoonheid te bewonderen : keindahan diri untuk dikagumi
      Euwige extase   : Ekstase abadi
      Eigen wijsheid te erkennen   : Mengenali kebijaksanaan diri
      Ik ben de Wijzheid Zelf : Akulah Kebijaksanaan
      niets doet Mij aan: Tidak ada siapapun yang melakukan sesuatu pada diriku
      verhouding: rasio
      Sang Hyang Jagad Nata: Batara Guru

      Sumber Terjemahan: Unipersitit
      Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
      Comments
      0 Comments
      0 Comments

      Berikan Komentar

      Post a Comment

      Translate This Page into